Sambil menunggu acara Democrazy yang bakal tayang di MetroTV pada minggu malam , saya sempatkan untuk membeli panganan ringan alias cemilan buat nemenin nonton nanti, pikir-pikir apa yah yang paling enak di malam yang dingin kayak gini...hmmm, kayaknya pilihan saya jatuh ke Martabak Top Bandung, eh iya...khan saya punya kupon tuh yang dikumpulin dari box pembungkus martabak, lumayan khan setelah 10 martabak kita bisa mendapat 1 loyang martabak gratis, hari gene getoo....hikhikhik. Langsung saya mencari potongan kupon-kupon itu...Yup setelah hitung-hitung ternyata sudah ada 9 kupon buat dapetin bonus martabak Top Bandung. Jadi sekarang beli satu bisa gratis 1 hehehe...
Langsung saja saya sambar helm batok dan tancap gas bersama si Gambot, ciitt...! tak lama kemudian sampailah saya di tempat Martabak Top bandung kesukaan, agak lumayan lama menunggu karena hari itu hujan turun di sore hari sampai menjelang malam, walhasil banyak orang yang keluar rumah setelah hujan reda untuk mencari makanan yang hangat untuk menemani mereka di malam yang dingin ini.
Saya lihat pegawai Martabak Top Bandung cukup kewalahan melayani pesanan dari para pembeli, namun dengan sigap, mereka terus bekerja menyediakan pesanan para kastemer-nya, mata saya tertuju pada salah satu pegawai yang sedang menyiapkan tungku untuk membuat martabak, sebelum memasang alat pemanas, dia menyempatkan terlebih dahulu menyulutkan rokok di mulutnya, selidik punya selidik, ternyata rokok itu berasal dari bungkus rokok Djarum Black, yah...betul sekali, langsung penglihatan ini terfokus pada bungkus rokok Djarum Black, kalau mau pengen jelas bungkusnya kayak image di atas, beneran...sumpah, kalo gak percaya, ayok deh saya ajak ke tempat julan martabak-nya (halah). pikir-pikir si pegawai ini bisa jadi dengan menghisap rokok Djarum Black , dia bisa menciptakan kreasi di martabaknya hmm....hebat...hebat.. Ooo...iya....ngomongin Djarum Black, btw saya masih punya hutang kerjaan buat bikin postingan di Djarum Black Blog Competition.
Langsung setelah pesanan saya selesai, saya tancap kembali si Gambot yang seharian dia liburan alias ngga di pakai buat dinas, hehehe....enak ya Bot?.Sesampai di rumah, acara sudah dimulai. Nonton Democrazy pada waktu itu membahas kesiapan KPU menjelang pemilu 9 april mendatang. Memang masih banyak kekurangan di sana sini, misalnya saja masalah penyaluran atau logistik surat suara yang molor dan sosialisasi pemilu yang bisa dibilang belum maksimal kepada masyarakat atau calon pemilih.
Kalau kita melihat performa kinerja KPU dari tahun ke tahun belum bisa dibilang semakin baik, karena setiap akan dilangsungkannya pesta demokrasi di negeri ini, pasti kendala klasik-nya adalah masalah pen-distribusian surat suara, memang kita tahu negeri ini sangat besar dan terdiri dari ribuan pulau yang sangat memungkinkan terjadinya keterlambatan surat suara ke daerah-daerah yang terpencil. Tapi apakah dengan demikian hal ini akan menjadi agenda tetap KPU untuk selalu mendistribusikan surat suara setiap pemilu berlangsung?
Saya pribadi berharap, tentunya pasti akan ada solusi atau cara yang lebih effisien dalam menjaring suara rakyat. Mungkin lewat ajang Blackinnovationawards nantinya akan ada penemuan cara-cara yang lebih menghemat biaya dan lebih effisien agar pemilu nanti berjalan dengan tertib, aman dan lancar. Sebut saja misalnya dalam ajang Black Innovation akan ada alat yang disebut "Mobile Vote Machine (MVM)" yaitu alat (yang mungkin terhubung dengan PC dan sistem online) yang sudah memuat database para pemilih, yang bisa diaplikasikan secara "mobile" untuk setiap TPS. yang nantinya alat ini mungkin bisa dibilang seperti mesin absen dengan menggunakan cap jari si pemilih sebagai verikasi, dan juga bisa langsung dipakai untuk memilih para caleg-nya. Jadi tidak akan ada lagi surat suara yang rusak, salah contreng, surat suara yang terlambat apalagi pemilu ulang...weleh..weleh..cape dueehh.
Tapi yakin-lah bahwa pasti akan ada solusi-nya, dan saya berharap nantinya akan ada inovasi-inovasi baru di Blackinnovationawards yang bisa menciptakan suatu karya yang berguna untuk bangsa ini.
so guys...., terus semangat berkreasi dan berjuang menuju kesuksesan....
Langsung saja saya sambar helm batok dan tancap gas bersama si Gambot, ciitt...! tak lama kemudian sampailah saya di tempat Martabak Top bandung kesukaan, agak lumayan lama menunggu karena hari itu hujan turun di sore hari sampai menjelang malam, walhasil banyak orang yang keluar rumah setelah hujan reda untuk mencari makanan yang hangat untuk menemani mereka di malam yang dingin ini.
Saya lihat pegawai Martabak Top Bandung cukup kewalahan melayani pesanan dari para pembeli, namun dengan sigap, mereka terus bekerja menyediakan pesanan para kastemer-nya, mata saya tertuju pada salah satu pegawai yang sedang menyiapkan tungku untuk membuat martabak, sebelum memasang alat pemanas, dia menyempatkan terlebih dahulu menyulutkan rokok di mulutnya, selidik punya selidik, ternyata rokok itu berasal dari bungkus rokok Djarum Black, yah...betul sekali, langsung penglihatan ini terfokus pada bungkus rokok Djarum Black, kalau mau pengen jelas bungkusnya kayak image di atas, beneran...sumpah, kalo gak percaya, ayok deh saya ajak ke tempat julan martabak-nya (halah). pikir-pikir si pegawai ini bisa jadi dengan menghisap rokok Djarum Black , dia bisa menciptakan kreasi di martabaknya hmm....hebat...hebat.. Ooo...iya....ngomongin Djarum Black, btw saya masih punya hutang kerjaan buat bikin postingan di Djarum Black Blog Competition.
Langsung setelah pesanan saya selesai, saya tancap kembali si Gambot yang seharian dia liburan alias ngga di pakai buat dinas, hehehe....enak ya Bot?.Sesampai di rumah, acara sudah dimulai. Nonton Democrazy pada waktu itu membahas kesiapan KPU menjelang pemilu 9 april mendatang. Memang masih banyak kekurangan di sana sini, misalnya saja masalah penyaluran atau logistik surat suara yang molor dan sosialisasi pemilu yang bisa dibilang belum maksimal kepada masyarakat atau calon pemilih.
Kalau kita melihat performa kinerja KPU dari tahun ke tahun belum bisa dibilang semakin baik, karena setiap akan dilangsungkannya pesta demokrasi di negeri ini, pasti kendala klasik-nya adalah masalah pen-distribusian surat suara, memang kita tahu negeri ini sangat besar dan terdiri dari ribuan pulau yang sangat memungkinkan terjadinya keterlambatan surat suara ke daerah-daerah yang terpencil. Tapi apakah dengan demikian hal ini akan menjadi agenda tetap KPU untuk selalu mendistribusikan surat suara setiap pemilu berlangsung?
Saya pribadi berharap, tentunya pasti akan ada solusi atau cara yang lebih effisien dalam menjaring suara rakyat. Mungkin lewat ajang Blackinnovationawards nantinya akan ada penemuan cara-cara yang lebih menghemat biaya dan lebih effisien agar pemilu nanti berjalan dengan tertib, aman dan lancar. Sebut saja misalnya dalam ajang Black Innovation akan ada alat yang disebut "Mobile Vote Machine (MVM)" yaitu alat (yang mungkin terhubung dengan PC dan sistem online) yang sudah memuat database para pemilih, yang bisa diaplikasikan secara "mobile" untuk setiap TPS. yang nantinya alat ini mungkin bisa dibilang seperti mesin absen dengan menggunakan cap jari si pemilih sebagai verikasi, dan juga bisa langsung dipakai untuk memilih para caleg-nya. Jadi tidak akan ada lagi surat suara yang rusak, salah contreng, surat suara yang terlambat apalagi pemilu ulang...weleh..weleh..cape dueehh.
Tapi yakin-lah bahwa pasti akan ada solusi-nya, dan saya berharap nantinya akan ada inovasi-inovasi baru di Blackinnovationawards yang bisa menciptakan suatu karya yang berguna untuk bangsa ini.
so guys...., terus semangat berkreasi dan berjuang menuju kesuksesan....