Sebuah perusahaan tentunya memiliki sebuah divisi atau departemen yang biasa disebut dengan divisi marketing. Sebenarnya apa tugas utama dari divisi marketing ini?. Dari namanya saja orang awam sudah tentu tahu kalau marketing itu tugasnya adalah bagian penjualan produk/jasa dari perusahaan tersebut atau bisa juga bagian pencarian proyek untuk dikerjakan perusahaannya. Mengatur strategi marketing perusahaan sangat penting bagi divisi ini. Lalu tahukah anda cara mengatur strategi marketing perusahaan agar perusahaan bisa bertahan dalam menjalankan bisnisnya?.
Seorang manager marketing, biasanya paling tahu kalau perusahaannya sedang tidak ada job atau produk yang tidak ada demand-nya dipasaran, maka dia harus mengambil strategi khusus dimana perusahaannya bisa bangkit dan jalan kembali.
Banyak sudah company/perusahaan yang memdifikasi bentuk produk dan jasa mereka atau yang sering disebut dengan diversifikasi usaha, dimana produk/jasa yang mereka tawarkan di rubah bentuknya sehingga menarik minat para konsumen.
Demikian pula strategi marketing perusahaan di bidang jasa, selain memberikan pelayanan, mereka juga bisa me-lobby perusahaan-perusahaan yang biasanya melakukan tender dengannya untuk terus melakukan hubungan bisnis.
Seorang manager pemasaran haruslah sering-sering keluar kantor untuk mendapatkan proyek, dan jangan terus berada di dalam kantor sebab sudah sering saya lihat berdasarkan pengalaman kalau ada manager marketing yang kebanyakan di kantor, pasti dia tidak rajin mencari proyek alias malas.
Saya pernah punya teman wanita seorang manager marketing, dia juga ibu rumah tangga dan sangat sibuk sehari-harinya, dimana pagi hari harus mengantar anak2-nya sekolah, dia baru sampai di kantor sekitar jam 10 pagi, tapi dia sangat ulet, begitu sampai di kantor dia langsung menge-cek email, surat penawaran, telpon kostumer dan survey ke proyek, wah hebat sekali nih ibu marketing kita. Dan jarang sekali kantor tempat saya bekerja dulu kehabisan proyek, setiap bulan selalu ada proyek baru. Pernah dalam setahun kebanjiran sampai dengan 13 proyek besar,wow..!!
Tentunya saya belajar cara mengatur strategi marketing perusahaan dari ibu ini, seperti apa saja yang dia lakukan sehari-hari dalam menjalankan tugasnya sebagai manager marketing perusahaan.
Apa yang saya coba ulas dalam artikel ini adalah, jika seorang manager marketing bisa berbuat lebih responsif dalam mencari konsumen, maka sebuah perusahaan tidak akan kekosongan proyek atau order untuk dikerjakan, karena bagian marketing terus aktif dalam mendesign ulang semua kebijakan dalam memberikan kontribusinya kepada perusahaan.
Lain halnya jika ada manager marketing yang jarang keluar kantor untuk mencari konsumen atau proyek, maka manager tersebut layak dipertanyakan keberadaannya.
Karena sebuah perusahaan yang sehat adalah perusahaan yang bisa bertahan dalam segala kondisi yang ada, baik dalam keadaan kebanyakan order maupun sedang sepi order, namun akan lebih baik jika order terus ada pertahunnya, jadi neraca dan laba bersih perusahaan akan bertambah dan ujung-ujungnya karyawan akan merasa senang mendapatkan bonus akhir tahun, betul?
Semoga bermanfaat.
Seorang manager marketing, biasanya paling tahu kalau perusahaannya sedang tidak ada job atau produk yang tidak ada demand-nya dipasaran, maka dia harus mengambil strategi khusus dimana perusahaannya bisa bangkit dan jalan kembali.
Banyak sudah company/perusahaan yang memdifikasi bentuk produk dan jasa mereka atau yang sering disebut dengan diversifikasi usaha, dimana produk/jasa yang mereka tawarkan di rubah bentuknya sehingga menarik minat para konsumen.
Demikian pula strategi marketing perusahaan di bidang jasa, selain memberikan pelayanan, mereka juga bisa me-lobby perusahaan-perusahaan yang biasanya melakukan tender dengannya untuk terus melakukan hubungan bisnis.
Seorang manager pemasaran haruslah sering-sering keluar kantor untuk mendapatkan proyek, dan jangan terus berada di dalam kantor sebab sudah sering saya lihat berdasarkan pengalaman kalau ada manager marketing yang kebanyakan di kantor, pasti dia tidak rajin mencari proyek alias malas.
Saya pernah punya teman wanita seorang manager marketing, dia juga ibu rumah tangga dan sangat sibuk sehari-harinya, dimana pagi hari harus mengantar anak2-nya sekolah, dia baru sampai di kantor sekitar jam 10 pagi, tapi dia sangat ulet, begitu sampai di kantor dia langsung menge-cek email, surat penawaran, telpon kostumer dan survey ke proyek, wah hebat sekali nih ibu marketing kita. Dan jarang sekali kantor tempat saya bekerja dulu kehabisan proyek, setiap bulan selalu ada proyek baru. Pernah dalam setahun kebanjiran sampai dengan 13 proyek besar,wow..!!
Tentunya saya belajar cara mengatur strategi marketing perusahaan dari ibu ini, seperti apa saja yang dia lakukan sehari-hari dalam menjalankan tugasnya sebagai manager marketing perusahaan.
Apa yang saya coba ulas dalam artikel ini adalah, jika seorang manager marketing bisa berbuat lebih responsif dalam mencari konsumen, maka sebuah perusahaan tidak akan kekosongan proyek atau order untuk dikerjakan, karena bagian marketing terus aktif dalam mendesign ulang semua kebijakan dalam memberikan kontribusinya kepada perusahaan.
Lain halnya jika ada manager marketing yang jarang keluar kantor untuk mencari konsumen atau proyek, maka manager tersebut layak dipertanyakan keberadaannya.
Karena sebuah perusahaan yang sehat adalah perusahaan yang bisa bertahan dalam segala kondisi yang ada, baik dalam keadaan kebanyakan order maupun sedang sepi order, namun akan lebih baik jika order terus ada pertahunnya, jadi neraca dan laba bersih perusahaan akan bertambah dan ujung-ujungnya karyawan akan merasa senang mendapatkan bonus akhir tahun, betul?
Semoga bermanfaat.